Cari Dalam Alkitab

Ketik kata atau ayat:
 
Alkitab   Bahan

Monday, October 12, 2009

Keprihatinan Atas Gereja Yesus Kristus

            Tuhan Yesus Kristus pada mulanya bercita-cita untuk mendirikan gereja-Nya sebagai gereja yang tidak dapat dikuasai oleh alam maut.  Cita-cita Tuhan tidak akan pernah gagal, meskipun manusia sering kali gagal seperti yang terjadi dalam sejarah gereja[1].  ... Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.”[2]  Istilah ’alam maut’ berasal dari kata Yunani ’Adhv’, dalam KJV diterjemahkan hell (=neraka, 10x), grave (=kuburan, 1x) dan dalam Alkitab TB diterjemahkan alam maut (2x), dunia orang mati (4x), kerajaan maut (4x)’.  Maut berhubungan dengan dosa[3], daging[4], dan dunia[5].  Yesus menghendaki jemaat-Nya bebas dari kuasa dosa, daging, dan dunia, sebab Ia telah mengalahkan maut dan kerajaannya.  "Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?"[6]  "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.[7]   Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut.[8]   Akibat dosa, maka maut telah berkuasa atas dunia ini.  Iblis adalah penguasa atas dunia dan kerajaan maut:  Oleh sebab itu, jemaat Yesus Kristus tidak boleh menaklukkan dirinya lagi kepada Iblis dan kerajaannya, sebab Yesus adalah Penguasa di atas segala-galanya: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.”[9]  Jemaat Kristus cukup takluk kepada Kristus sebagai Kepala Jemaat.[10]
            Tetapi apa yang sedang terjadi dengan gereja-gereja sampai saat ini.  Jika kita menyelidiki sejarah gereja, maka kita bisa menyaksikan bagaimana gereja pelan-pelan menyerahkan dirinya dalam kekuasaan alam maut.  Meskipun demikian, masih ada sejumlah kecil komunitas Kristiani yang mencoba berjuang keras untuk tidak takluk kepada kuasa-kuasa tersebut di atas selain kepada Yesus Kristus.  Jika kita melakukan survei kepada orang-orang Kristen di kota ini, misalnya dengan pertanyaan: ”Menurut saudara, apakah ukuran gereja yang berhasil? atau ”Bagaimana cara supaya kita bisa memulai sebuah gereja yang berpengaruh di kota ini?”, maka jawaban mereka kira-kira seperti ini: ”memiliki gedung yang megah, fasilitas yang lengkap, uang yang banyak, pendeta yang hebat, program yang menarik, gereja yang sudah terkenal (tradisi), organisasi yang besar, dst.  Sebaliknya, jika kita menawarkan sebuah gereja yang dimulai dengan komitmen: menyangkal diri, memikul salib, mengikut Yesus setiap hari, maka tanggapan orang kira-kira seperti ini: ”Wah, itu mustahil; tidak sesuai dengan kondisi zaman; manusia normal tidak bisa melakukannya; atau seharusnya memang begitu, tetapi kita kan masih butuh makan; kita masih di dunia; dst.”  Hal ini menunjukkan betapa dalamnya kejatuhan gereja dalam kuasa dunia ini.  Sama seperti firman Tuhan katakan: "Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.  Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia.  Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia.”[11]  Jika demikian, apa yang harus kita lakukan pada akhir zaman ini sebagai Gereja Yesus Kristus?  Kita harus kembali kepada cita-cita Kristus sejak semula.  Menjalankan kehidupan gereja bukan dengan simbol-simbol keagamaan,[12] melainkan dengan menjalankan kehidupan murid Yesus yang sesungguhnya.[13] Bukan dengan kepalsuan, melainkan dengan buah yang nyata.[14]  Bukan dengan frekwensi kegiatan atau program yang menggemparkan, melainkan dengan kualitas kehendak Allah.[15]  Bukan dengan bangunan yang mati, melainkan dengan bangunan yang hidup.[16]  Bukan dengan memerintah seperti organisasi dunia, melainkan dengan menggembalakan dalam keteladanan.[17]  Bukan dikuasai oleh uang, sebab cinta uang adalah akar kejahatan[18], melainkan oleh dorongan kasih[19] dan kuasa Roh Kudus[20].  Bukan karena jabatan (struktural),[21] melainkan karena panggilan (fungsional).[22] 



[1] Schaff, Philip, History of the Christian Church, (Oak Harbor, WA: Logos Research Systems, Inc.) 1997
[2] Matius 16:18-19
[3] Roma 6:23
[4] Roma 8:6
[5] Roma 5:12
[6] 1 Korintus 15:55
[7] Wahyu 1:17-18
[8] 1 Korintus 15:26
[9] Matius 28:18
[10] Efesus 5:23
[11] Markus 7:6-8
[12] Matius 23:5-7
[13] Lukas 9:23
[14] Matius 5:17-20
[15] Matius 7:21-23
[16] 1 Korintus 6:19-20; 2 Kor 3:3; 1 Petrus 2:5
[17] 1 Petrus 5:3
[18] 1 Timotius 6:10
[19] 2 Korintus 5:14
[20] Kisah 13:2, dst
[21] Yohanes 3:10
[22] Efesus 4:11-13

No comments:

Post a Comment