Cari Dalam Alkitab

Ketik kata atau ayat:
 
Alkitab   Bahan

Wednesday, October 14, 2009

Roh Yang Dipenuhi Untuk Melayani Allah

Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor,

biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.

Roman 12:11



Memikul Salib Berarti Melayani Tuhan Tanpa Merasa Lelah



  • Roh Manusia Adalah Pusat Kehidupan Manusia Itu Sendiri
    Manusia adalah pribadi yang utuh yang terdiri dari tubuh, jiwa, dan roh. Roh manusia adalah bagian yang terdalam atau pusat dari kehidupan manusia itu sendiri. Meskipun tidak terlihat, namun Alkitab berkata: Siapa gerangan di antara manusia yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri manusia selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia? Roh tidak dapat berdusta dan dapat mengetahui rahasia-rahasia dalam diri kita. Allah telah merancang manusia begitu sempurna, sehingga roh merupakan bagian dalam diri manusia yang bekerja sebagai monitor Allah yang sangat efektif. Allah yang Mahahadir dapat dengan mudah mengenal setiap orang melalui roh yang ada di dalam dirinya, sebab Roh manusia adalah pelita TUHAN, yang menyelidiki seluruh lubuk hatinya. Pikiran kita bisa berdalih, perasaan kita bisa bermain, keinginan kita bisa disembunyikan, dan penampilan tubuh kita mampu bersandiwara, tetapi roh kita tidaklah demikian!

    • Roh Manusia Adalah Pertanda Kehidupan Allah Dalam Diri Manusia
      Istilah x;Wr (baca: ruwach) dalam bahasa Ibrani berarti angin, nafas, roh. Ketika manusia pertama diciptakan, Allah ... menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup. Elihu berkata kepada Ayub: Roh Allah telah membuat aku, dan nafas Yang Mahakuasa membuat aku hidup. Tanpa nafas Allah, manusia tidak memiliki kehidupan yang sesungguhnya.

      Dalam Perjanjian Baru, kata pneu/ma
      (baca: pneuma {pnyoo'-mah}) memiliki padanan arti dengan ruwach (Ibrani). Alkitab TB kadang-kadang menterjemahkan dengan nyawa. Ketika Yesus di atas kayu salib, ada dua kalimat yang berhubungan dengan roh: (1) Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? dan (2) ketika Yesus berseru: ..."Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku." Artinya adalah bahwa pada waktu manusia itu mati, ia terpisah dengan Allah, ia tidak memiliki kehidupan Allah dalam dirinya.


      Roh manusia adalah bagian yang kekal dalam diri manusia itu sesudah kematian, apakah di sorga atau dalam neraka.

      • Roh Manusia Tidak Berfungsi Ketika Dosa Masuk Ke Dalam Dunia
        Alkitab berkata, Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu. Ketika manusia melanggar perintah Tuhan yang menciptakan mereka, maka firman Allah terlaksana: tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati. Kematian roh manusia terjadi pada saat dosa memasuki hidup mereka, dan kematian jasmani akan segera menyusul. Roh manusia tidak berfungsi ketika dosa masuk ke dalam dunia. Kehidupan dalam roh manusia ada karena Roh Allah ada bersama-sama dengannya. Tetapi dosa telah membuat Roh Allah meninggalkan manusia, meskipun secara jasmani manusia itu belum mati. Pemazmur sangat menyadari hal ini: Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!

        • Roh Manusia Kembali Hidup Ketika Roh Allah Kembali Tinggal Di Dalamnya
          Karena semua orang telah berbuat dosa, maka roh semua orang juga telah mati. Tetapi kasih karunia Allah menyebabkan manusia diberi kesempatan untuk mendapat kehidupan yang baru. Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. Kematian Kristus menggantikan kematian kita yang menerima-Nya. Itu sebabnya kita beroleh hidup yang baru. Kehidupan yang baru yang dimaksud adalah kehidupan kekal: "supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal." Dengan demikian, setiap orang yang menerima Kristus menjadi milik Kristus, dan milik Kristus layak mendapat Roh Allah. Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus.
          Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup. Roh manusia dihidupkan melalui penerimaan firman, yaitu Injil kebenaran dalam Kristus.


          Setelah Yesus kembali ke surga, Ia berjanji akan mengirim Roh Kudus yang akan tinggal diam dalam diri murid-murid-Nya. Kehadiran Roh Allah diri orang percaya menjadi jaminan keselamatan untuk selama-lamanya. Jika manusia itu tidak menerima Yesus selagi ia hidup di bumi, maka ia tidak pernah mendapat kesempatan untuk berhubungan dengan Allah kembali melainkan akan masuk dalam neraka, sesudah kematian jasmani. Itu sebabnya Alkitab berkata bahwa ada dua kali kematian: Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api. Hal ini tidak berarti ada tiga kali kematian setelah dosa: kematian rohani, kematian jasmani, lalu kematian dalam neraka. Tidak demikian! Maksudnya adalah kematian roh menjadi selama-lamanya sesudah kematian jasmani, jika tidak menerima Yesus Kristus. Itulah sebabnya Allah memerintahkan kita untuk memberitakan Injil kepada semua orang, sebab Allah tidak menginginkan satu orangpun akan binasa.

          • Hanya Oleh Roh, Manusia Dapat Melayani Allah
            Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran. Karena itu manusia hanya dapat berhubungan dengan Allah jika rohnya telah dihidupkan. Tetapi sekarang kita telah dibebaskan dari hukum Taurat, sebab kita telah mati bagi dia, yang mengurung kita, sehingga kita sekarang melayani dalam keadaan baru menurut Roh dan bukan dalam keadaan lama menurut huruf hukum Taurat. Tubuh dan jiwa kita turut melayani Tuhan, hanya jika roh kita telah dihidupkan oleh Roh Allah yang berdiam di dalam kita. Jangan melayani Allah dengan memulainya dari kekuatan fisik dan jiwa Saudara, tetapi layanilah Tuhan dengan cara menerima Roh Allah, sehingga roh Saudara dihidupkan kembali. Dengan cara itulah, Saudara dapat berhubungan secara pribadi dengan Allah dan mampu melayani-Nya.

            • Roh Penurut, Daging Lemah
              Meskipun demikian, kita masih tinggal dalam tubuh yang belum sepenuhnya bebas dari kelemahan. Diperlukan waktu untuk mencapai kehidupan yang lebih dewasa atau semakin sempurna. Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah. Meskipun roh Saudara sudah dihidupkan kembali, tidak otomatis Saudara menjadi orang yang dewasa penuh di dalam Allah, karena hidup Saudara seutuhnya terdiri dari roh, jiwa, dan tubuh. Dosa, kematian, neraka, tidak berkuasa dalam diri Saudara lagi, tetapi itu tidak berarti dosa tidak dapat menghambat pertumbuhan rohani Saudara di dalam Allah. Anda masih bisa berbuat dosa, meskipun oleh dosa itu tidak menyebabkan Allah melempar Saudara ke dalam neraka. Semua kejahatan adalah dosa, tetapi ada dosa yang tidak mendatangkan maut.

              Oleh sebab itu, Saudara perlu berjuang untuk menyangkal diri dan memikul salib. Hidup Saudara perlu dipenuhi oleh Roh Allah: Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh, Demikian juga, Saudara perlu berjuang untuk terlibat dalam pelayanan menurut karunia Allah kepadamu. Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. Jika roh Saudara aktif sehingga Roh Allah bekerja dengan leluasa dalam diri Saudara, Saudara tidak akan mengalami kelelahan, kebosanan, atau keputusasaan dalam pelayanan. Janganlah padamkan Roh, tetapi beri kesempatan kepada-Nya untuk berkarya dalam diri Saudara, sehingga pekerjaan-pekerjaan Allah yang besar akan menjadi nyata. Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan. Kepekaan yang tinggi akan keinginan Allah menjadi milik Saudara ketika roh Saudara bekerja aktif bersama Roh Allah.


              Kesimpulan:

                  Ada 6 Kebenaran Yang Perlu Saya Tahu Sehubungan Dengan Roh Manusia

              1. Roh Manusia Adalah Pusat Kehidupan Manusia Itu Sendiri
              2. Roh Manusia Adalah Pertanda Kehidupan Allah Dalam Diri Manusia
              3. Roh Manusia Tidak Berfungsi Ketika Dosa Masuk Ke Dalam Dunia
              4. Roh Manusia Kembali Hidup Ketika Roh Allah Kembali Tinggal Di Dalamnya
              5. Hanya Oleh Roh, Manusia Dapat Melayani Allah
              6. Roh Penurut, Daging Lemah


              Jawablah Pertanyaan Berikut Ini Sebagai Ujian Bagi Saudara, Apakah Saudara Sudah Mahami Peranan Roh Yang Dihidupkan!

              • Melalui apakah Allah mengetahui dengan mudah kehidupan seseorang?
                • Apakah akibat secara langsung dalam manusia pertama ketika mereka melanggar firman Tuhan?
                  • Kapan Saudara pertama kali terima Yesus? Apakah Saudara memiki kayakinan yang pasti bahwa Roh Allah tidak akan pernah meninggalkanmu lagi? Bagikanlah pengalaman Saudara sehubungan dengan kehadiran Roh Allah dalam diri Saudara?
                    • Ceritakanlah pengalaman Saudara yang membuat Anda selama ini berat dan sulit melayani Allah
                      • Diskusikan hal-hal apa yang anda dan SG-12 anda harus lakukan tanpa berhenti dalam UCC!

                        Monday, October 12, 2009

                        Jiwa Yang Dibesarkan Untuk Mengasihi Allah



                        Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
                        Galatia 5:24-25 

                        Memikul Salib Berarti Menyesuaikan Diri Kepada Keinginan Allah


                        A.   "Jiwa Besar" Dibentuk melalui Kehancuran. 
                                    Daud adalah seorang tokoh yang sangat dikenal dalam Alkitab.  Ia hidup dalam pengejaran raja Saul selama bertahun-tahun.  Ia tidak langsung mememerintah sebagai raja meskipun sudah diurapi oleh Samuel.  Ia juga mengalami berbagai persoalan dalam kerajaannya dan pernah jauh dalam dosa perjinahan.  Dalam berbagai mazmur yang ditulisnya dapat dengan mudah kita tahu bagaimana kehidupan Daud dibentuk oleh berbagai pergumulan.  Ia begitu membanggakan Allah yang senantiasa membelanya dalam berbagai perkara yang dia hadapi, meskipun ia tidak layak untuk itu.  Yang lebih mengherankan lagi, ternyata Allah begitu mengasihi Daud dan membanggakannya kepada orang-orang lain.  Alkitab berkata: "Dan jika engkau mendengarkan segala yang Kuperintahkan kepadamu dan hidup menurut jalan yang Kutunjukkan dan melakukan apa yang benar di mata-Ku dengan tetap mengikuti segala ketetapan dan perintah-Ku seperti yang telah dilakukan oleh hamba-Ku Daud, maka Aku akan menyertai engkau dan Aku akan membangunkan bagimu suatu keluarga yang teguh seperti yang Kubangunkan bagi Daud, dan Aku akan memberikan orang Israel kepadamu."[1]  Daud menulis: Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.[2]
                                    Jiwa yang hancur memudahkan Allah untuk berkarya.  Kesombongan adalah benteng yang sangat kuat yang dibangun atas keinginan dosa.  Jika kesombongan dihancurkan maka jiwa mengalami kehancuran dalam merindukan pertolongan Allah.  Tetapi kesombongan yang dipertahankan menjadi kehancuran yang terus menerus.[3]
                                    Persoalan, penyakit, kekurangan, kesukaran, penderitaan, dapat digunakan Allah menjadi alat pembentukan hidup seseorang.  "Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami."[4]  Bahkan ujian atau pencobaan sekalipun dipakai Allah untuk tujuan pembentukan hidup kita: "sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan."[5]
                        B.   "Jiwa Besar" Dibangun Melalui Pikiran Sorgawi
                                    Manusia terdiri dari tubuh, jiwa, dan roh.[6]  Jiwa manusia terdiri dari pikiran, perasaan, dan keinginan.[7]  Pikiran yang belum dibentuk cenderung dalam kejahatan.[8]  Tetapi pikiran yang dibaharui cenderung bernilai positif: Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.[9]  Kita harus menyerahkan pikiran kita untuk dilatih dalam memikirkan perkara-perkara yang rohani (yang di atas).  Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.[10]  Caranya adalah mengalihkan atau menggantikan pola, cara-cara, dan kecenderungan pikiran lama kita ke arah pikiran-pikiran Kristus: "Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,"[11] atau memikirkan apa yang pernah di alami Kristus selama di atas bumi:  "Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamu pun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian,"[12]

                        C.   "Jiwa Besar" Dibangun Melalui Hati Yang Mengasihi
                                    Hati menjadi pusat segala pikiran dan keinginan.  Yesus berkata, "Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat.[13]  Oleh sebab itu, hati kita perlu disucikan oleh Allah.  Penyucian hati dikerjakan oleh Roh Kudus melalui kelahiran baru atas penerimaan pembasuhan darah Kristus: Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah, betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.[14]  Saudara perlu menerima karya Kristus yang mengubah hidup Saudara dengan iman supaya hati Saudara disucikan: Dan Allah, yang mengenal hati manusia, telah menyatakan kehendak-Nya untuk menerima mereka, sebab Ia mengaruniakan Roh Kudus juga kepada mereka sama seperti kepada kita, dan Ia sama sekali tidak mengadakan perbedaan antara kita dengan mereka, sesudah Ia menyucikan hati mereka oleh iman.[15]
                                    Hati yang telah dibersihkan akan lebih mudah mengasihi Allah.  Petrus telah melewati tahap penyucian hati, sehingga ia menyatakan kasihnya kepada Kristus.  Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.[16]  Relakanlah hati Saudara, sebab Allah berfirman: Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah![17] dan biarkan kasih bertumbuh dengan pesat dalam hatimu.  Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan.[18]  Hati yang dikuasai kasih Allah akan mendorong Saudara untuk mencari dan menemukan orang-orang yang miskin, yang hilang, yang buta, yang tertindas dan yang tertawan karena dosa.

                        D.   "Jiwa Besar" Dibangun Melalui Keinginan Yang Berpadu Dengan Keinginan Allah
                                    Hidup manusia dipenuhi dengan cita-cita dan keinginan-keinginan.  Cita-cita dan keinginan adalah karya Allah dalam diri manusia yang bertujuan untuk memuliakan-Nya.  Allah memperlengkapi manusia dengan kehendak bebas ketika Ia menciptakan manusia pertama.  Tetapi sayangnya, manusia tidak dapat mempertanggung jawabkan keinginannya di hadapan Allah, sebab keinginan itu dijadikan untuk memuaskan diri sendiri.  Karena orang fasik memuji-muji keinginan hatinya, dan orang yang loba mengutuki dan menista TUHAN.[19]  Keinginan yang digunakan untuk memuaskan diri sendiri akan berakhir dalam kehancuran, seperti kata firman Tuhan  ...  keinginan orang fasik akan menuju kebinasaan.[20]  Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.[21]  Oleh sebab itu, Saudara perlu menyerahkan keingian Saudara kepada Allah:  Karena dahulu kita juga hidup dalam kejahilan: tidak taat, sesat, menjadi hamba berbagai-bagai nafsu dan keinginan, hidup dalam kejahatan dan kedengkian, keji, saling membenci.[22]  Sekarang Anda perlu sadar:  Sebab telah cukup banyak waktu kamu pergunakan untuk melakukan kehendak orang-orang yang tidak mengenal Allah. Kamu telah hidup dalam rupa-rupa hawa nafsu, keinginan, kemabukan, pesta pora, perjamuan minum dan penyembahan berhala yang terlarang.[23]  Jangan terhanyut dengan apa yang anda lihat dalam dunia ini: Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.[24]  Keinginan Saudara perlu disesuaikan dengan keinginan Allah.  Dengan demikian Anda akan memperoleh hasil-hasil yang bernilai kekal:  supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.[25]
                        Kesimpulan:
                                    Ada 4 Prinsip Yang Perlu Saya Tahu Supaya Saya Memiliki Jiwa Yang Besar Dalam Allah:
                        1. "Jiwa Yang Besar" Dibentuk Melalui    Kehancuran   .
                        2. "Jiwa Yang Besar" Dibangun Melalui    Pikiran    Sorgawi
                        3. "Jiwa Yang Besar" Dibangun Melalui    Hati    Yang Mengasihi
                        4. "Jiwa Yang Besar" Dibangun Melalui    Keinginan Yang Berpadu    Dengan Keinginan Allah

                        Jawablah pertanyaan berikut ini sebagai ujian bagi Saudara, apakah Saudara sudah mahami Maksud Penyaliban Keinginan Dunia?

                        1. Tuliskan dan ceritakan pengalaman kehancuran anda?



                        1. Apakah yang sering saudara pikirkan selama ini?



                        1. Ceritakan apa yang menghambat saudara pergi mencari dan menemukan orang lain untuk dibawa kepada Yesus?



                        1. Tuliskan keinginan-keinginan anda sesudah melewati perjalanan hari ini

                        DI PELAYANAN:


                        DALAM PEKERJAAN/SEKOLAH:


                        DALAM BERUMAH TANGGA:



                        1. Diskusikan dengan SG-12 Saudara, hal-hal apa yang anda persiapkan untuk dikerjakan supaya Kasih Besar menjadi berkat bagi masyarakat Kota Medan!



                        [1] 1 Raja 11:38.  bnd. 1 Raja 14:8
                        [2] Mazmur 51:17-18
                        [3] Amsal 16:18
                        [4] 2 Korintus 4:17
                        [5] Yakobus 1:3.  Lih. Roma 5:3-5
                        [6] 1 Tesalonika 5:23
                        [7] Filipi 2:5; Efesus 2:3 (kehendak = keinginan)
                        [8] Efesus 2:3
                        [9] Filipi 4:8
                        [10] Kolose 3:2
                        [11] Filipi 2:5
                        [12] 1 Petrus 4:1
                        [13] Matius 15:19
                        [14] Ibrani 9:13-14
                        [15] Kisah 15:8-9
                        [16] Yohanes 21:17
                        [17] Wahyu 3:19
                        [18] Markus 12:33
                        [19] Mazmur 10:3
                        [20] Mazmur 112:10
                        [21] Yakobus 1:15
                        [22] Titus 3:3
                        [23] 1 Petrus 4:3
                        [24] 1 Yohanes 2:16
                        [25] 1 Petrus 4:2

                        Tubuh Yang Rela Dibentuk Oleh Allah



                        Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa 
                        untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah 
                        sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. 
                        Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.
                        Roma 6:13

                        Memikul Salib Berarti Merelakan Tubuh Untuk Dipakai Allah

                        A.   Tubuh Saya Dibentuk Menurut Keinginan Allah
                                    Penciptaan manusia sangat istimewa dibanding ciptaan lainnya yang pernah ada.  Selain diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, manusia pertama diciptakan oleh tangan Allah sendiri: "...TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup."[1]  Ini menjadi pertanda bahwa keragaman bentuk fisik yang ada pada manusia ada dalam rencana Allah.  "Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku.  Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.  Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah;  mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satu pun dari padanya."[2]  
                                    Oleh sebab itu kita tidak bisa membentuk tubuh kita menurut selera kita, atau membentuk warna kulit kita menurut yang kesukaan kita, bahkan kita tidak bisa mengatur di mana atau di bangsa mana kita akan lahir.  Demikian juga kita tidak bisa mengubah diri kita menjadi jenis yang kita ingini.  Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, ... Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.[3]
                        Seorang laki-laki tidak boleh menginginkan dirinya menjadi perempuan atau sebaliknya.  Apa lagi jika ada manusia yang menginginkan dirinya menjadi salah satu dari bentuk binatang (mis. Dengan mengukir tubunya menjadi manusia harimau).

                        B.   Tubuh Saya Dibentuk Untuk Menjadi Tempat Kediaman Allah
                                    Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, -- dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?  Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu![4]  Tubuh Saudara bukanlah milik Saudara sendiri, tetapi milik Allah.  Anda tentu sudah belajar mengenai penyangkalan diri dalam perjalanan hari 1-4.  Tubuh kita dan anggota-anggota tubuh kita harus dipelihara agar kekudusan Allah nyata di dalamnya.  Allah menyukai dan menyenangi segala sesuatu yang berhubungan dengan tubuh (fisik) Saudara!   Jika Dia yang tinggal dalam tubuh Anda, tentu anda harus mengijinkan Dia menata penampilan anda, keuangan anda, pekerjaan anda, dst.  Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya.[5]
                        C.   Tubuh Saya Dibentuk Untuk Menjadi Persembahan Kepada Allah
                                    Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.[6]  Mengapa Alkitab mengatakan bahwa persembahan yang berkenan kepada Allah adalah tubuh saya?  Karena tubuh merupakan penampilan dari seluruh hidup saya termasuk yang tidak kelihatan, yaitu jiwa dan roh saya.  Tubuh sebagai bagian hidup yang terlihat (fisik).  Fisik berhubungan dengan harta, tenaga, dan waktu yang kita gunakan setiap hari.  Setiap kegiatan yang kita lakukan selalu berkaitan dengan biaya, tenaga, dan waktu.
                                    (Yesus berkata):  Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.[7]  Dengan demikian, Anda diminta oleh Tuhan untuk mempersembahkan hal-hal yang berhubungan dengan:
                        1. Persembahan harta
                        Allah telah menyediakan makanan dan minuman, pakaian, tempat tinggal di atas bumi.  Untuk memperolehnya tentu saja melalui jerih payah.
                        Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu.[8]
                        Meskipun demikian, Allah tidak menginginkan kita mengumpulkan harta (makanan, pakaian, perumahan, uang, dllsb-nya itu) yang hanya bertahan untuk sementara, tetapi justru harta yang kekal.
                        "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.  Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya."[9]
                        Jika kita mendaptkan sesuatu yang berupa harta sementara, jangan sampai hati kita terpaut di dalamnya, tetapi hendak kita gunakan untuk pekerjaan Tuhan
                        Kini aku telah menerima semua yang perlu dari padamu, malahan lebih dari pada itu. Aku berkelimpahan, karena aku telah menerima kirimanmu dari Epafroditus, suatu persembahan yang harum, suatu korban yang disukai dan yang berkenan kepada Allah.[10]

                        1. Persembahan Tenaga
                        Demikian juga Allah telah mengaruniakan kepada kita kekuatan dan kesehatan, supaya kita pergunakan bagi kemuliaan-Nya
                        Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus.  Itulah yang kuusahakan dan kupergumulkan dengan segala tenaga sesuai dengan kuasa-Nya, yang bekerja dengan kuat di dalam aku.[11]
                        Janganlah menghabiskan tenaga Saudara hanya untuk pekerjaan-pekerjaan biasa, sebab hasilnya tidak kekal.  Sebaliknya berilah waktu yang terbaik untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang menghasilkan buah yang kekal

                        1. Persembahan waktu
                        Waktu adalah pemberian Allah yang tidak ternilai.  Namun, waktu bagaikan tabungan yang tidak pernah bisa kita ambil sesudah melewatinya.  Setiap orang Allah berikan 24 jam satu hari.  Tidak ada yang lebih dan tidak ada yang kurang.  Oleh sebab itu kita harus menata penggunaan waktu kita sedemikian rupa supaya tidak terbuang percuma.
                        Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.[12]

                        Kesimpulan:
                                    Ada 3 Prinsip Yang Perlu Saya Tahu Sehubungan Dengan Pembentukan Tubuh Saya:
                        1. Tubuh Saya Dibentuk Menurut    Keinginan    Allah
                        2. Tubuh Saya Dibentuk Untuk Menjadi    Rumah    Allah
                        3. Tubuh Saya Dibentuk Untuk Menjadi    Persembahan    Kepada Allah
                          1. Persembahan harta
                          2. Persembahan Tenaga
                          3. Persembahan waktu

                        Jawablah pertanyaan berikut ini sebagai ujian bagi Saudara, apakah Saudara sudah mahami Bagaimana Tubuh Saudara dibentuk?
                        1. Siapa yang menciptakan Tubuh Saudara?



                        1. Apa bukti kepada Saudara bahwa Tubuh Saudara disenangi oleh Allah?



                        1. Apakah persembahan yang berkenan kepada Allah?



                        1. Tuliskan atau ceritakan hal-hal apa yang menghambat saudara dalam mempersembahkan:

                        HARTA:


                        TENAGA:


                        WAKTU:



                        1. Diskusikan dengan SG-12 Saudara, apa hubungan pemikulan salib dengan pembentukan tubuh menjadi alat yang diinginkan Allah.




                        [1] Kejadian 2:7
                        [2] Mazmur 139:13-16
                        [3] Kejadian 1:26-27
                        [4] 1 Korintus 6:19-20
                        [5] Roma 13:14
                        [6] Roma 12:1
                        [7] Matius 25:35-36
                        [8] Kejadian 3:17
                        [9] Matius 6:19-20
                        [10] Filipi 4:18
                        [11] Kolose 1:28-29
                        [12] Efesus 5:15-16