Cari Dalam Alkitab

Ketik kata atau ayat:
 
Alkitab   Bahan

Monday, October 12, 2009

Bukan Usaha Saya, melainkan Kasih Karunia Allah Melalui Saya



Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman
2 Timotius 1:9

Menyangkal Diri Berarti Berhenti Menyelamatkan Diri Sendiri


A.   Semua Orang Telah Berbuat Dosa
            Alkitab berkata: ... ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorang pun tidak.  Tidak ada seorang pun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah.  Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak..."[1]  Jika seorangpun tidak ada yang benar, lalu siapa yang tidak berbuat dosa?  Tidak ada.  Siapa yang lahir tanpa dosa? Tidak ada!  Seorang bayipun tidak dilahirkan di dunia tanpa dosa.  Mengapa?  "Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,"[2]  Maksudnya adalah ... "dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, ... demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa."[3]   Meskipun manusia tidak melakukan pelanggaran yang sama seperti Adam dan Hawa, tetapi seluruh keturunannya telah dilahirkan dalam dosa turunan.  Hanya satu orang yang pernah ada di atas bumi ini yang tidak lahir dalam dosa dan tidak berbuat dosa, karena benih-Nya bukan dari manusia, yaitu Yesus.  Alkitab berkata bahwa Yesus dikandung oleh Roh Kudus[4] (artinya: bukan hasil perbuatan daging atau hubungan suami istri, melainkan karena kuasa Allah) dan "... Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa."[5]
B.   Dosa Mengakibatkan Kelumpuhan Total
            Dikatakan bahwa "... semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah."[6]  Manusia tidak hanya berbuat dosa, tetapi juga kehilangan kemuliaan Allah.  Istilah kemuliaan dalam Alkitab behubungan dengan "wajah".  Memandang wajah Allah berarti melihat kemuliaan Allah.  Wajah berkenaan dengan gambar atau rupa.  Dengan kata lain, manusia telah kehilangan wajah atau gambar atau rupa Allah.  Artinya adalah, meskipun manusia itu diciptakan oleh Allah menurut gambar dan rupa-Nya sebelumnya, sekarang gambar dan rupa Allah itu tidak ada lagi kepada manusia.  Tidak ada yang patut untuk dianggap layak dalam diri manusia lagi.  Seperti yang sudah kita dengar bahwa "... Tidak ada seorang pun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah.  Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak..."[7] 

C.   Kebaikan Manusia Sama Dengan Kejijikan Di hadapan Allah
            Akibat dari kehilangan gambar, rupa, wajah atau kemuliaan Allah dari manusia, maka segala perbuatanya tidak bisa diterima oleh Allah sebagai kebenaran lagi.  Alkitab berkata, "Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin.  Tidak ada yang memanggil nama-Mu atau yang bangkit untuk berpegang kepada-Mu; sebab Engkau menyembunyikan wajah-Mu terhadap kami, dan menyerahkan kami ke dalam kekuasaan dosa kami."[8]  Bagi Allah, jika diri manusia itu sudah cacat karena dosa, maka segala yang ada padanya, baik pikirannya, baik persaannya, baik keinginannya, baik harta miliknya, bahkan kegiatan keagamaanya, merupakan kejijikan di hadapan Allah.  "Sesungguhnya, kamu ini adalah seperti tidak ada dan perbuatan-perbuatanmu adalah hampa; orang yang memilih kamu adalah kejijikan."[9]   "Jangan lagi membawa persembahanmu yang tidak sungguh, sebab baunya adalah kejijikan bagi-Ku. Kalau kamu merayakan bulan baru dan sabat atau mengadakan pertemuan-pertemuan, Aku tidak tahan melihatnya, karena perayaanmu itu penuh kejahatan.  Perayaan-perayaan bulan barumu dan pertemuan-pertemuanmu yang tetap, Aku benci melihatnya; semuanya itu menjadi beban bagi-Ku, Aku telah payah menanggungnya."[10]  Itu sebabnya Yesus tidak setuju dengan definisi kebaikan yang disampaikan oleh seorang muda yang kaya yang datang kepada-Nya: ... "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorang pun yang baik selain dari pada Allah saja." [11]  Kebaikan dan perbuatan keagamaan seseorang tidak dapat membawanya masuk surga.  Jangan sampai saudara tergiur dan tertipu oleh ketidakpastian, sehingga anda hanya berkata, mudah-mudahan diterima disisi Tuhan.   

D.   Semakin Berusaha, Semakin Gagal
            Manusia tidak mempu membayar kesalahan-kesalahannya kepada Allah, sebab dengan cara apa seseorang membayarnya?  Dengan harta?  Dengan sedekah?  Dengan beragama?  Dengan pengetahuan?   Atau bahkan dengan nyawanya sekalipun?  Tidak!  Bagaimana mungkin Allah berkenan dengan semuanya itu, sebab hidup manusia penuh dengan dosa.  Usaha manusia sia-sia saja.  Alkitab berkata: "Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah."[12]
E.   Hanya Oleh Kasih Karunia
            Jika demikian halnya, mungkinkah ada yang bisa selamat?  Ya!  Justru jika manusia menggunakan ukuran perbuatannya, maka tidak ada yang dapat masuk surga, sebab satu saja kesalahannya yang dia tidak sadari sudah cukup untuk membawanya masuk neraka, sebab ... orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."[13]  Neraka adalah kematian kedua.  Maka ketian jasmani adalah kematian pertama.  Kematian pertama dan kedua, dua-duanya diakibatkan oleh dosa.  Jadi bagaimana caranya?  "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri."[14]

F.    Bukan Saya Yang Mendatangi Allah, Melainkan Allah Yang Mendatangi Saya
            Allah sendiri yang datang mencari dan menemui ciptaan-Nya yang hilang.  "Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya."[15]  Mengapa Allah melakukan hal itu?  Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.[16]  Maksudnya adalah karena ketidakmampuan manusia dengan sayarat-syarat untuk datang kepada Allah, maka Allah sendirilah yang melakukannya dan menetapkan cara atau jalan keluarnya.

G.   Iman Yang Mengalahkan dunia
            Tidak ada satupun perbuatan baik dari manusia yang dapat membenarkannya di hadapan Allah.  Hanya satu cara yang berkenan kepada Allah yaitu percaya dan menerima jalan yang telah disiapkan-Nya, yaitu Ia telah mengirim Anak-Nya Yang Tunggal untuk mati di atas kayu salib.  Tujuannya adalah demi penebusan dan pembenaran setiap orang yang percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat secara pribadi.  Setiap orang yang menerima Yesus dengan segenap hidupnya dilahirkan atau diciptakan kembali menjadi manusia baru.[17]  Alkiab berkata, "sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita."[18]

Kesimpulan:
            Ada 7 Prinsip Yang Perlu Saya Tahu Sehubungan Dengan Penyangkalan Diri Dalam Usaha Menyelamatkan Diri Sendiri:
1.    Semua Orang Telah Berbuat    Dosa   .
2.    Dosa Mengakibatkan    Kelumpuhan    Total
3.    Kebaikan Manusia Sama Dengan    Kejijikan    Di hadapan Allah
4.    Semakin Berusaha, Semakin    Gagal   .
5.    Hanya Oleh    Kasih Karunia  .
6.    Bukan Saya Yang Mendatangi Allah, Melainkan    Allah    Yang Mendatangi Saya
7.       Iman    Yang Mengalahkan dunia

Jawablah pertanyaan berikut ini sebagai ujian bagi Saudara, apakah Saudara sudah mahami bahwa Saudara tidak dapat menyelamatkan diri sendiri:
  1. Siapa yang berbuat dosa?



  1. Bagaimana Saudara tahu bahwa anda adalah orang berdosa meskipun tidak berbuat kesalahan yang terlihat?



  1. Kebaikan apa yang masih terdapat dalam diri seorang yang berdosa?  Bagaimana hal itu digambarkan oleh firman Tuhan?



  1. Tuliskan atau ceritakan hal-hal usaha-usaha anda selama ini supaya dapat masuk surga:

DALAM PERBUATAN:

DALAM BERAGAMA:

DALAM PENGETAHUAN:


  1. Diskusikan dengan SG-12 Saudara, bagaimana menerapkan iman yang mengalahkan dunia!




[1] Roma 3:23
[2] Roma 3:23
[3] Roma 5:12
[4] Lukas 1:35
[5] Ibrani 4:15
[6] Roma 3:23
[7] Roma 3:23
[8] Yesaya 64:6-7
[9] Yesaya 41:24
[10] Yesaya 1:13-14
[11] Lukas 18:19
[12] Roma 10:3
[13] Wahyu 21:8
[14] Efesus 2:8,9
[15] Yohanes 1:11
[16] Yohanes 3:16
[17] 2 Korintus 5:17 (lih juga Efesus 2:10)
[18] 1 Yohanes 5:8

No comments:

Post a Comment